Data Terbaru Corona di Indonesia : 172 Positif, 9 Sembuh, 7 Meninggal

Foto : Corona Virus Blood Test
Dalam satu hari, jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah 38 kasus. Jika pada Senin (16/3) jumlah kasus yang terkonfirmasi ada 134 kasus, pada Selasa (17/3) angka tersebut bertambah menjadi 172 kasus. 

Menurut juru bicara penanganan corona di Indonesia Achmad Yurianto, secara umum para pasien sudah dirawat di rumah sakit. Sebagian besar dari mereka kondisinya juga sudah membaik. "172 ini yang dirawat di rumah sakit," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (17/3). 


Dari jumlah tersebut, DKI menjadi wilayah dengan kasus positif corona terbesar di Indonesia. Meski Yuri tidak merinci jumlahnya, namun dalam situs Pemprov DKI, tercatat ada 51 kasus positif corona di Jakarta. "Secara umum yang dirawat sudah membaik dan kemudian beberapa pasien yang kemarin dilaporkan di awal sudah ada 9 orang yang sembuh dan bisa pulang," tutur Yuri.    


"Masih ada beberapa lagi yang insyaallah ada pemeriksaan kedua sudah negatif. Tinggal nunggu pemeriksaan lagi, maka sudah bisa dipulangkan," imbuhnya.  


Namun, hingga Selasa (17/3), tercatat ada tujuh pasien yang meninggal dunia akibat corona. Selain itu, sembilan orang lainnya dinyatakan sembuh dan kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.  "Beberapa pasien di awal ada 9 orang sembuh dan pulang, masih ada beberapa lagi insyaallah ada pemeriksaan kedua udah negatif, tinggal nunggu pemeriksaan lagi, maka udah bisa dipulangkan," jelas Yuri.
 

Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pasien corona, pemerintah juga sudah menyiapkan beberapa laboratorim baru di luar Balitbangkes Kemenkes. Sehingga, tes spesimen corona bisa dilakukan di banyak tempat. "Di Jakarta akan dilaksanakan oleh Lembaga Eijkman, Lab UI dan Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Jakarta. Kami harap minggu depan pemeriksaan bisa dilaksanakan di banyak tempat," kata Yuri.
 

Di luar Jakarta, Yuri juga menyebut pihaknya akan menyiapkan laboratorium di UNAIR Surabaya. Laboratorium tes spesimen corona juga akan disiapkan di daerah-daerah lainnya seperti Yogyakarta dan Banjar Baru. 

Sementara itu, Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo menyebut pemerintah telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi tertentu darurat. Awalnya, status ini hanya diberlakukan dari 28 Januari hingga 28 Februari, namun diperpanjang hingga 29 Mei karena skala penyebarannya membesar. 


"Presiden meminta dilakukan percepatan (penanggulangan), maka statusnya diperpanjang karena belum ada daerah yang tetapkan status darurat. Maka BNPB memperpanjang dari 28 Februari sampai 29 Mei," ujar Agus di Gedung BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).
 

Ada dua jenis status yang bisa diberlakukan tiap daerah. Status siaga darurat diperuntukkan bagi daerah yang belum ada kasus corona, dan status tanggap darurat untuk daerah yang banyak kasus positif corona. "Jika daerah-daerah itu sudah menetapkan status daerah darurat, maka status yang ditetapkan BNPB bisa tidak diterapkan lagi," kata Agus. 

Posting Komentar

0 Komentar